masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Kabupaten Bekasi, - Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kertamukti yang berlokasi di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan teknis dalam rangka mengoptimalkan operasional TPST. Senin 3/2
Dalam kunjungan kerja tersebut turut dihadiri oleh M Reva BPPW Jawa Barat, Sandhi Kepala Central Project Management Unit (CPMU), Shanty.E. Kasie Wilayah 1 BPPW Jawa Barat, Rita Puspita, Ario Asianto, M Yudi, Rizal Restiana, Adi C, Rosmidi dan Ovik.
Sandhi, Kepala Central Project Management Unit (CPMU), saat diwawancarai oleh awak media mengatakan, kita sedang meninjau pendampingan operasional yang dilakukan di TPST Kertamukti. Kapasitas 50 ton perhari, kemarin pun sempat mencapai yang tertinggi dengan capaian 51 ton perhari, namun rata-rata ini beroperasi sekarang mencapai 30 ton perhari," ungkap Sandhi disaat melakukan kunjungan ke TPST Kertamukti pada Senin 03/2/2025.
" Kemudian reduksi masa yang diharapkan kinerja dari TPST Kertamukti di buang ke TPA (Burangkeng) yang semula adalah semua sampah yang dibuang ke Burangkeng, melalui TPST Kertamukti ini harapannya target 12 persen yang dibuang, ternyata sekarang bisa mencapai 8 persen, artinya ini jauh lebih rendah yang dibuang di sana (Burangkeng)," ujarnya
" Harapannya ini bisa memperpanjang umur teknis TPA Burangkeng," ungkapnya
Lebih lanjut, Sandhi, Kepala Central Project Management Unit (CPMU) Jawa Barat menjelaskan, artinya kalau misalkan pengelolaan air limbah nya dari sini pencucian dari TPST itu ada IPAL nya ya, tp artinya kita pastikan bahwa IPAL nya itu berfungsi dengan baik, sehingga yang dibuang ke badan air itu aman," tuturnya
Dilokasi yang sama M. Reva Kepala Balai PUPR Jawa Barat mengatakan, tadi sudah dijelaskan oleh Kepala Central Project Management Unit (CPMU) bahwa yang akan masuk ke TPA itu hanya mencapai 8 persen, residunya itu sisa-sisa dari buangan yang tidak bisa dilakukan di TPST nantinya akan masuk ke sana (TPA Burangkeng) yang 8 persen tadi," ujar M. Reva BPPW Jawa Barat
" Jadi, nantinya yang lain akan diambil oleh oftecer, oftecer ini salah satunya adalah Indocement, mereka menggunakan lagi hasil dari pengelolaan sampah yang ada disini (TPST) mereka menggunakan, namanya Refuse Derived Fuel (RDF) jadi insyallah TPA kita umurnya bisa panjang," ungkapnya (Catur Sujatmiko)