masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Kabupaten Bekasi - Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mengadakan kegiatan peluncuran aplikasi Sistem Informasi Tuberculosis Desa (Sintesa) yang berlangsung di Ballroom Swiss Belinn Jababeka pada Selasa 12 November 2024. Acara ini dihadiri oleh PJ Bupati Kabupaten Bekasi, Drs. Dedy Supriyadi, MM, Yusuf Wibisana, Widyaiswara BPSDM Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. H. Alamsyah, M.Kes; Dirut RSUD Kabupaten Bekasi, Dr. Arief Kurnia Mars, Camat Tambun Selatan Sopyan Hadi, serta Lurah se-Kabupaten Bekasi dan Kepala Puskesmas se- Kabupaten Bekasi.
Aplikasi Sintesa ini dirancang sebagai sistem informasi yang mendukung upaya pengendalian dan pencegahan tuberkulosis (TBC) di setiap Desa, mempermudah tenaga kesehatan untuk memantau dan melaporkan data terkait kasus TBC. PJ Bupati Drs. Dedy Supriyadi, MM saat diwawancarai oleh awak media mengatakan, saya merasa senang dan bahagia sekali, barusan salah satu Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi (Dinkes) telah meluncurkan me launching dari pada sistem aplikasi ini, terkait tuberkulosis Desa atau dikenal Sistem Informasi Tuberculosis Desa (Sintesa)," ungkapnya Dedy Supriyadi, MM
Lebih lanjut Drs. Dedy Supriyadi, MM menjelaskan, ini betul-betul terobosan yang terbaru, tentunya ini sangat membanggakan pemerintah daerah dan saya juga bersyukur bahwasanya Kabupaten Bekasi banyak melakukan suatu inovasi yang positif bagi masyarakat, bermanfaat dan meningkatkan kualitas kesehatan," tuturnya
Dilokasi yang sama, dr. H. Alamsyah, M.Kes Kadinkes, mengatakan, dengan adanya Aplikasi Sistem Informasi Tuberculosis Desa (Sintesa) ini kalau ada pasien ketahuan namanya, akan ada notifikasinya dari aplikasi Sintesa, Kepala Desanya bisa menerima notifikasi dan bisa berkomunikasi kepada Kepala Puskesmas, jadi bisa sinkronisasi dan bisa terintegrasi dengan kolaborasi," ujar Alamsyah
Aplikasi Sintesa akan kita akan kembangkan ke Perusahaan-perusahaan, jadi di perusahaan ada penderita TBC bisa terintegrasi, ternotifikasi ke Perusahaan dan bisa mengurangi pemberhentian karyawan, karena dari awal bisa di tanggulangi untuk di obatin, karena TBC itu bisa sembuh, yang tidak bisa sembuh ya tidak di obati," ungkapnya
" Kita peringkat kedua di dunia, peringkat satu di Jawa Barat, di Indonesia, Kabupaten Bekasi itu peringkat ke Lima, sampai bulan November kurang lebih sepuluh ribu yang ternotifikasi TBC. Kalau di lihat dari jumlah penduduk Kabupaten Bekasi sangat besar, 3,2 juta penduduk Kabupaten Bekasi berarti kurang lebih ada Empat Ratus perseratus ribu, sementara yang di targetkan WHO di tahun 2030 itu enam puluh lima per seratus ribu. Harapan saya dengan Launching Aplikasi Sintesa bisa mengurangi jumlah penderita TBC, sesuai target WHO di tahun 2030," tutupnya.(Catur Sujatmiko)