masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Kabupaten Bekasi - Proyek rehabilitasi sedang hingga berat sarana, prasarana, dan utilitas SDN Kertasari 02 di Kelurahan Kertasari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Kabupaten Bekasi Tahun 2024, menjadi perhatian publik. Kegiatan dengan nilai kontrak Rp190.131.001 yang dikerjakan oleh PT. Multi Langgeng tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan oleh Dinas terkait. Rabu (20/11/2024)
Awak media bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melakukan tinjauan langsung ke lokasi proyek. Dari pengamatan di lapangan, ditemukan sejumlah pelanggaran standar kerja. Para pekerja terlihat tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti sepatu bot, helm, dan rompi, yang menjadi perlengkapan wajib untuk keselamatan kerja.
Salah satu pekerja yang dimintai keterangan oleh awak media terkait penggunaan APD dan kenapa pondasi pemagaran terlihat miring, tidak tegak lurus dan berapa centimeter untuk kedalaman galian pondasi ceker ayamnya? " Belum di kasih (APD) nya bang, peralatan kerja juga di berikan apa adanya sama bos, (pacul,pengki alat pembengkok besi), untuk pondasi sengaja miring bang, karena akan di adakan pengurugan,bang, di lihat menyender 60cm bang" ucap salah satu pekerja di lokasi pekerjaan
Kepala Kordinator DPP (LSM.SIRA) Lembaga Swadaya masyarakat suara Independen Rakyat Adil, Yusup Supriatna yang berada di lokasi kegiatan mengatakan kepada awak media, terkait kegiatan pemagaran di SDN Kertasari 02 sungguh sangat di sayangkan dalam pelaksanaan pekerjaannya kurang maksimal bahkan pemasangan pondasi bawah pun terlihat miring dan kedalaman galiannya untuk ceker ayam hanya 20cm dan para pekerja tidak di lengkapi alat pelindung diri (APD)," ungkapnya
"Kami meminta dan berharap kepada Dinas terkait agar turun kelokasi kegiatan pemagaran SDN Kertasari 02 untuk menegur dan memperbaiki kegiatan pemagaran sekolah ini, agar hasilnya rapih dan kokoh sehingga dapat bertahan lama," tegas Yusup Supriatna.(Napin)
