masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Padang - Ketua sementara DPRD Provinsi Sumatera Barat Irsyad Syafar mengatakan, spesial bagi masyarakat Sumatera Barat, karena dapat hadir bersama-sama pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sumatera Barat, memperingati puncak perayaan “ Hari Jadi Sumatera Barat ke 79 Tahun 2024".
“Kita mulai sejak awal September 2024 ini, dengan melakukan serangkaian kegiatan, Pameran Produk KRPL dan Pangan Lokal, Lomba Film Pendek Sejarah Berdiri Provinsi Sumatera Barat, Sumbar Alek, Pasa Ekraf dan Minang Foto, Minangkabau Bersepeda, Pekan Kebudayaan Daerah dan banyak yang lainnya,” ujar Irsyad Syafar di DPRD Sumbar, pada hari Selasa, (01/10/2024).
Menurut Irsyad Syafar, terima kasih dan Penghormatan tinggi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia diwakili Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, DR. Yusharto Huntoyungo, DR. Dino Pati Djalal.
“Sebagai Anak Nagari, Peringatan HUT Provinsi Sumatera Barat kita lakukan setiap tahunnya dengan sangat meriah ini, jangan hanya menjadi agenda seremoni saja, tetapi hendaknya dapat menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan refleksi komitmen kita terhadap daerah dan masyarakat yang kita cintai ini,” ujarnya.
Dikatakan Irsyad Syafar, Merupakan keniscayaan, ditengah-tengah hantaman gelombang globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang sangat masif sekali, terjadi degradasi nilai-nilai, norma dan budaya yang diyakini, termasuk nilai-nilai adat budaya minangkabau dengan filosofi ABS-SBK dan aplikasikan dalam kehidupan.
Oleh karena itu perlu me-replace atau memperbaharui komitmen dan nilai-nilai yang kita anut tersebut secara terus menerus, agar tetap ada dan tetap terpatri di hati sanubari anak nagari.
“Bung Hatta mengemukakan, ada 3 (tiga) nilai-nilai yang menjadi ciri khas yang selalu dipegang oleh orang minang yaitu kebersamaan, islam dengan filosofi ABS-SBK, musyawarah dan mufakat. M Yamin, pun mengemukakan pula, orang minang adalah orang perantau yang tangguh, pekerja keras dan tahan banting. Nilai-nilai itulah menjadi jati diri dan pembeda masyarakat minangkabau dengan masyarakat suku lainnya,” terangnya.
Lanjut Irsyad Syafar, Pertanyaannya, sampai sejauh mana nilai-nilai dan jati diri masyarakat minang tersebut, masih bertahan dan masih dilaksanakan oleh masyarakat sumatera Barat dalam kehidupannya sehari-hari.
“Sebagai masyarakat Sumatera Barat, kita jangan hanya larut dalam eforia dan bangga menjadi orang minang yang terkenal dengan adat istiadat, budaya dan keramahtamahannya, Tetapi yang lebih penting lagi, kita harus mengevaluasi apakah adat istiadat, budaya dan keramahtamahan tersebut masih kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujarnya.
Dijelaskan Irsyad Syafar, peringatan HUT Provinsi Sumatera Barat dilaksanakan setiap tahunnya, merupakan sarana yang tepat bagi seluruh elemen masyarakat Sumatera Barat, baik Pimpinan Daerah, DPRD, Perguruan Tinggi, Tokoh-tokoh masyarakat, ninik mamak, alim ulama dan pemuda-pemudi untuk mengevaluasi dan merefleksi nilai-nilai dan komitmen kita sebagai anak nagari minangkabau.
“Masih ada perdebatan di tengah-tengah masyarakat dan tokoh-tokoh adat, kenapa tanggal 1 Oktober 1945 di jadikan tonggak lahirnya Sumatera Barat yang identik dengan masyarakat dan suku Minangkabau. Padahal Minangkabau sebagai sebuah entitas telah ada jauh sebelum lahirnya NKRI dan orang minang merupakan bagian penting dari terbentuknya NKRI,” ujarnya.
Dikatakan Irsyad Syafar, M. Yamin, Bung Hatta, H. Agus Salim, Natsir dan banyak tokoh-tokoh yang berasal dari minangkabau lainnya, merupakan promotor-promotor dan penggerak terbentuknya NKRI ini. 16 orang pahlawan nasional dari Sumatera Barat yang ditetapkan oleh Pemerintah, merupakan bukti nyata kontribusi dan peran penting masyarakat Sumatera Barat terhadap perjalanan NKRI ini.
“Perlu kita pahami bersama, bahwa yang kita peringati pada Hari ini, adalah terbentuknya Provinsi Sumatera Barat sebagai kesatuan pemerintahan daerah sebagai bagian dari NKRI,” ujarnya
Sebagai satu kesatuan masyarakat adat dengan filosofi ABS-SBK, Sumatera Barat telah ada jauh sebelum terbentuknya NKRI dan Sumatera Barat menjadi bagian yang sangat penting dari perjalanan terbentuknya NKRI itu sendiri.
Penatapan tanggal 1 Oktober 1945 sebagai tonggak lahir Provinsi Sumatera Barat, tentu tidak mengurangi esensi yang seutuhnya dari minangkabau sebagai sebuah entitas dan etnis dengan filosofi ABS-SBK yang menjadi pandangan dan pegangan hidupnya. Nilai-nilai tersebut tetap ada dan akan terus ada dalam sanubari masyarakat minang yang tak lakang dek paneh dan tak lapuk dek hujan.
Hari ini, Provinsi Sumatera Barat telah berusia 79 tahun. sama dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang juga berusia 79 tahun. Untuk melihat apa yang telah dilakukan selama 79 tahun tersebut, maka kita jadikan momentum peringatan HUT Sumatera Barat ke 79 ini, sebagai sarana evaluasi untuk melihat sudah sampai sejauh mana perjalanan Provinsi Sumatera Barat mewujudkan cita-citanya.
Salah satu barometernya, bisa melihat dan mengukur dimana standing posisi Provinsi Sumatera Barat dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia dan sampai sejauh mana peran dan kontribusi Provinsi Sumatera Barat dalam pembangunan Nasional.
Tentu sudah banyak keberhasilan yang dicapai dan dalam 10 tahun terakhir, pasca dihantam gempa tahun 2009 dan pandemi covid 19 tahun di awal 2020, Provinsi Sumatera Barat yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari NKRI, terus melaju mewujudkan cita-cita dan tujuan pendirian NKRI yaitu masyarakat adil dan makmur.
Kondisi ini dapat dilihat dari IPM Provinsi Sumatera Barat tahun 2023 sudah mencapai 75.64, berada pada rangking 7 nasional dan 2 di pulau Sumatera. Tingkat Kemiskinan pada semester I Tahun 2024 hanya sebesar 5.97 %, jauh lebih baik di atas rata-rata nasional yang mencapai 9.03 %. Indek Gini Ratio atau tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat pada Maret 2024 juga rendah yaitu sebesar 0.283.
Kondisi ini menunjukan terdapatnya pemerataan pendapatan masyarakat Sumatera Barat antar daerah dan antar golongan di Sumatera Barat.
Namun demikian, tentu masih ada permasalahan-permasalahan yang belum sepenuhnya dapat kita selesaikan sesuai dengan target yang direncanakan, diantara pemerataan infrastruktur antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat. Belum sesuainya dengan target yang ditetapkan terhadap beberapa hal tersebut, faktor utamanya bukan karena kelalaian dari Pemerintah Daerah, tetapi lebih disebabkan karena keterbatasan fiskal daerah serta kondisi geografis daerah yang cukup sulit. Ini tentu menjadi tugas dan kewajiban kita bersama, baik Pemerintah Daerah, DPRD, Perguruan Tinggi, pelaku ekonomi, perantau dan semua stakeholder terkait.
“Meskipun hari ini, Provinsi Sumatera Barat telah berusia 79 tahun, gerak roda pembangunan dan pertumbuhannya masih terus berjalan untuk menjadikan Provinsi Sumatera Barat lebih maju dan masyarakatnya lebih sejahtera dan madani. Masih banyak yang harus kita kerjakan dan kita perbuat untuk daerah yang kita cintai ini. Ke depan, tugas dan pekerjaan kita untuk menjadi Provinsi Sumatera Barat menjadi daerah yang maju, masyarakat madani dengan tetap mempertahankan jati diri sebagai orang minang dengan filosofi ABS-SBK ditengah-tengah hantaman masifnya perkembangan teknologi informasi, tidaklah mudah, bahkan mungkin semakin berat,” terang Irsyad.
Ditambah lagi dengan serangkaian peristiwa di tataran global dan regional, seperti perang Ukraina dan Rusia, gejolak di Palestina, tidak menentunya ekonomi global, perpindahan ibu kota Negara (IKN) serta terjadinya transisi kepemimpinan nasional dan daerah, tentu akan memberikan dampak terhadap daerah.
Peristiwa-peristiwa tersebut, akan memberikan tekanan yang cukup besar terhadap makro ekonomi daerah, TKDD dari Pemerintah Pusat ke Daerah dan potensi semakin terdegradasinya nilai-nilai budaya masyarakat Sumatera Barat akibat tidak adanya filter dari perkembangan teknologi yang sangat masif.
Oleh sebab itu, sesuai dengan Tema HUT Sumatera Barat ke 79 yaitu “ Sumbar Maju dan Bermartabat “, marilah jadikan pula Peringatan HUT Provinsi Sumatera Barat ke 79 Tahun 2024 ini, sebagai momentum untuk membangun dan meningkatkan solidaritas, kebersamaan dan membangkitkan kembali semangat dan jati diri masyarakat Sumatera Barat seperti yang dikemukakan oleh Bung Hatta. M. Yamin dan tokoh-tokoh masyarakat Sumatera Barat lainnya.
Dan dengan semangat HUT Provinsi Sumatera Barat ke 79 tersebut, kita jadikan pula sebagai titik awal untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 sebagaimana yang termuat dalam RPJPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2025-2045.
Melihat beratnya tugas dan tantangan yang akan kita hadapi ke depan serta potret Sumatera Barat dari sudut pandang yang berbeda, tentu kita perlu juga mendapatkan masukan dan pencerahan dari tokoh-tokoh dan ahli di bidangnya.
Selanjutnya, sebagai apresiasi terhadap masyarakat, lembaga pemerintahan dan Nagari yang telah menunjukan dedikasi dan prestasinya dalam membangun Nagari, pada Rapat Paripurna Hari Jadi Sumatera Barat ke-79 ini.
Dilakukan penyerahan berbagai penghargaan, diantaranya Desa/Nagari Berkinerja Baik dalam Pelaksanaan Konvergensi Penurunan Stunting di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024, Penilaian Kerapatan Adat Nagari Terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024, Penghargaan Kader Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024.
Penilaian Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari/Desa/Kelurahan Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Dan untuk memeriahkan HUT Provinsi Sumatera Barat ke 79 Tahun 2024 ini, terdapat Stand Pameran Braja Sakti yang merupakan kerjasama SMK 2, SMK 4 dan SMK 8 Padang yang disponsori oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta dimeriahkan pula nanti oleh penampilan group menyanyikan lagu-lagu nostalgia minang.(Maruli)