• Jelajahi

    Copyright © trilokanews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan atas

     


    Miris Lihat Petani di Bekasi Berendam 5 jam di Kali, Demi Mendapatkan Air Buat Sawah Agar Tidak Gagal Panen

    trilokanews
    Jumat, September 20, 2024, 20.28 WIB Last Updated 2024-09-20T13:28:31Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
     

    trilokanews.com - Kabupaten Bekasi - Beberapa minggu lalu para petani Kabupaten Bekasi mengadakan aksi di Kali Bulak Manggah Desa Kalijaya di depan pengelolaan air Tirta Bhagasasi wilayah II, mereka  mengeluhkan air irigasinya kering, sehingga terancam tanaman padi gagal panen. Jum'at 20/09/2024.

    Aksi tersebut membuahkan hasil, segala instansi bergerak menangani air supaya mengalir ke hulu untuk pertanian, sayangnya hanya beberapa hari air mengalir ke sawah para petani, akan tetapi saat ini sudah tidak lagi mengalir. Terlihat para petani kerja bakti untuk mengangkat sampah yang menyumbat di pintu air Bulak Manggah Desa Wanajaya. 

    Dari keterangan petani dari Desa Sukarapih mengatakan kepada awak media, jauh-jauh saya bersama teman-teman kesini (ke Kali CBL) tepatnya di Kali Bulak Manggah untuk bersihkan sampah yang menutupi aliran irigasi supaya lancar, dan kami sudah tiga hari  bersihkan Kali ini, dari jam 6 pagi hingga jam 10 siang, ini kami lakukan demi mendapatkan pasokan air disini agar lancar, Sawah-sawah kami mendapatkan air," ungkap Petani 

    " Beberapa minggu yang lalu memang sawah kita dapat air, setelah adakan aksi minta air di   Tirta Bhagasasi wilayah ll tapi sayangnya hanya beberapa hari saja. Kita sudah senang tanam bibit padi, ini mau panen bentar lagi, namun airnya tidak ada, kita  terancam gagal panen," ujarnya.

    " Kita kehidupannya dari sawah, kalau seperti ini, ia kita bisa gak makan. Mangkanya kita bersama  petani Sukarapih turun ke kali irigasi angkat sampah yang menutupi di pintu air irigasi, kita kesulitan buang sampahnya kemana setelah kita angkat" Harapan saya kepada pemerintah agar memikirkan nasib kita para petani, ini penghasilan kami sehingga bisa makan dari tani Sawah. Saya penuh resiko turun ke kali juga, apalagi umur udah tua dari jam 6 pagi kita sudah turun bersihkan sampah,dah pada basah guyub kedinginan," tutupnya (Catur Sujatmiko)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini