• Jelajahi

    Copyright © trilokanews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan atas

     


    Wakil Generasi Milenial Berharap Bisa Dilibatkan Dalam Kontestasi Pilkada Di Aceh

    trilokanews
    Minggu, Mei 12, 2024, 08.54 WIB Last Updated 2024-05-12T01:54:20Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    trilokanews.com - Banda Aceh - Aceh -Generasi milenial sangat berpeluang untuk tampil dalam kancah politik praktis, hanya saja di aceh masih berbenturan dengan qanun aceh, yang hanya bisa di ikut dalam kompetisi pemilihan umum terutama pilkada mendatang, hal ini diungkapkan oleh Pelajar Islam Indonesia (PII) wilayah Aceh dalam dialog terkait perspektif kaum milenial dalam kontestasi Pilkada daerah 2024 yang dilaksanakan di studio Inews Aceh, sabtu siang (11 Mei 2024).

    Ketua PII Aceh Amsal SE, ME, yang hadir sebagai perwakilan Milenial Aceh menyebutkan generasi milenial menjadi penentu masa depan bangsa, namun sering sekali kaum milenial dianggap tidak penting dalam pelaksanaan politik praktis dunia perpolitikan.

    “Sering sekali kita mendengar ucapan seperti ini, Kaum Milenial belum berusia 17 tahun dan belum memiliki KTP dan Hak Pilih, dan pemerintah sering Abai terhadap upaya memberikan edukasi bagi pemilih pemula, padahal mereka dalam 5 tahun berikutnya, menjadi pemilih yang bisa menentukan arah suatu suara” ucap Amsal.

    Narasi yang miring sering ditambahkan oleh banyak pihak seperti generasi milenial cendrung ikut dalam praktek kampanye gelap para pihak elit politik, sehingga membuat kebanyakan generasi milenial sering abai dan tidak mau ambil peran pada pesta demokrasi saat ini, padahal secara mayoritas, generasi muda khususnya kaum milenial secara data diketahui 60 persen dari jumlah pemilih adalah anak muda atau yang disebut kaum milenial.

    Menurut Dokter Efendi Hasan, Dekan Fisip dari Universitas Syiah Kuala menyebutkan, hanya beberapa saja golongan milenial yang mau aktif dalam politik langsung, sehingga banyak dari mereka ingin terlibat maju dalam pilkada nanti sebagai bahan keinginan untuk merubah nasip daerah.

    “generasi milenial harus menjadi penentu pembangunan bangsa kedepan, sehingga banyak hal yang harus di lakukan dan melibatkan generasi milenial,” ungkap Dokter Efendi Hasan.

    Untuk mempermudah peran serta kaum Milenial Aceh, Dokter M Akmal, dari Dosen Fisip Universitas Malikussaleh menyebutkan perlu adanya merubah uud terkait pemilu hal ini dikarenakan sistem pemilu hari ini masih banyak kekurangan.

    “kita perlu berpikir merubah dulu sistem perundangan agar peran serta kaum milenial bisa maksimal disertakan karena saat ini masih berbenturan qanun atau peraturan sehingga yang muda masih di batasi untuk tampil langsung menjadi calon” ujar Dokter M Akmal. 

    Ketiga narasumber berharap banyak hal yang harus di benahi untuk bisa menuju demokrasi yang seutuhnya dan bisa membuat generasi milenial menjadi penerus bangsa yang lebih baik.(Charim)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini