masukkan script iklan disini
trilokanews.com, Situbondo, Jawa Timur - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kabupaten Situbondo, gelar lantunan Shalawat Nariya di Akhir tahun 2023, Jumat (29/12/2023).
Pantauan awak media ini, Sebelum melantunkan shalawatan, 355 warga binaan yang sedang menjalani hukuman itu menggelar doa bersama dengan menghadirkan Dr. Muhammad Saiful Kurniawan, yang juga memberikan tausiyah.
“Yang kita jalani sekarang ini, jadikan sebagai edukasi dan evaluasi diri. Karena semua yang terjadi pada kita, atas skenario Allah SWT,” ujar Ustadz Saiful Kurniawan mengawali tausiyahnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo, Rudi Kristiawan mengaku, bahwa refleksi bagi warga binaannya diharapkan mampu menjadi motivasi untuk memperbaiki diri dari masa ke masa.
“Doa bersama ini sebagai bentuk refleksi diri di tahun kemarin untuk memperbaiki diri di tahun berikutnya,” Ujar Karutan Situbondo, Rudi Kristiawan.
Lebih lanjut, Karutan Situbondo menambahkan, Selain sebagai refleksi diri, kegiatan ini juga dalam rangka menyongsong Pemilu Serentak 2024 agar berjalan dengan baik, aman dan lancar, serta mendapatkan pemimpin yang amanah dan membawa Indonesia menjadi lebih baik.
"Awal tahun kita akan menghadapi Pemilu. Semoga Pemilu berjalan aman dan lancar, dan bisa mendapatkan pemimpin yang amanah," imbuhnya.
Selain itu, Rudi Kristiawan juga menekan kepada anggotanya bahwa refleksi juga dimaksudkan untuk membangun komitmen dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada warga binaan.
“Pelayanan harus kita tingkatkan lagi, antara lain kegiatan pengamanan, kegiatan keagamaan bagi warga binaan, dalam rangka membina dan mendidik warga binaan menjadi lebih baik,” Harapnya.
Sementara itu, salah satu WBP Rutan Kelas IIB Situbondo, Toni Wahyudi mengaku terharu saat mengikuti doa bersama dan istighosah. Bahkan ia meneteskan air mata mengingat semua yang telah dilaluinya hingga sampai mendekam di jeruji besi.
“Doa bersama dan istighosah ini, kegiatan yang sangat baik, apalagi bagi para tahanan seperti kami. Saya sampai meneteskan air mata,” ujarnya sambil mata berkaca.
Toni punya harapan besar setelah keluar dari penjara, yakni menjadi manusia lebih baik lagi. Selama di penjara, Toni mengaku banyak mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan shalat malam dan membaca ayat suci Al-Quran.
“Di sini saya terus memperbaiki diri menjadi hamba yang lebih baik lagi, meningkatkan ibadah untuk hidup yang lebih berkah,” tutupnya.(Sony)