masukkan script iklan disini
trilokanews.com - Toba - Terekam kamera tentang adegan perlakuan brutal oleh tersangka pelaku, PS (58) dan istrinya, MH (54) terhadap seorang wartawati, Romauly Sibuea, mengundang banyak simpati dan empati terhadap korban.
Dari 2 rekaman video yang terjadi di Desa Lumban Sibuea, Desa Pangombasan Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba pada Senin (31/7/2023) itu terlihat jelas bagaimana Romauly yang sedang merekam, mengambil data serta mewawancarai, diserang PS dan MH.
Rekaman video pertama, Romauly sedang menanyakan PS tentang mengapa PS menghalangi pembangunan pagar di tanah milik ibu Romauly, tiba-tiba HP yang dipakai Romauly untuk merekam itu dirampas MH yang menaiki sepeda motor.
Terjadi pergumulan dan debat dalam rekaman suara video. Merasa terancam atas arogansi PS, MH dan CS (21), Romauly pun masuk ke rumah orang tuanya.
Namun PS tetap menghampiri Romauly. Terekam bagaimana PS memaki-maki ibu dua anak itu dengan bahasa tidak senonoh dan sangat tidak layak ditulis awak media ini.
Ironinya lagi, sembari memaki, PS juga mencoba merampas HP secara kasar hingga mengenai wajah Romauly. Akibatnya, Romauly menangis terisak-isak.
Hari itu juga, Romauly membuka Laporan Polisi ke Polres Toba, Nomor STTLP/280/VII/2023/SPKT/POLRES TOBA/POLDA SUMUT tentang tindakan PENGANIAYAAN yang ditandatangani Aipda Idris Simangunsong.
"Besok saksi dari saya akan diperiksa. Mohon bantu kami pak. Anak-anak saya masih kecil-kecil dan trauma. Apalagi mereka (anak-anak Romauly) tinggal bersama Opung (nenek) nya, mamak saya sendiri," kata Romauly di ujung telepon selulernya, Rabu (2/8/2023) malam.
Cerita dia, PS dan MH punya menantu yang menjabat Danramil bertugas di Kabupaten Toba. "Sewaktu kejadian, PS sebut Danramil. Kau mau melawan kami, hela (red: menantu) kami Danramil, mana mampu kalian lawan kami," ujar Romauly menirukan ucapan PS.
Masih kata Romauly, dia dan keluarganya kini alami kecemasan yang sangat mendalam.
"Kami tidak tau lagi mau minta tolong sama siapa. Apalagi mereka (PS, MH dan CS) melaporkan balik. Maka itu saya beranikan diri menceritakan kejadian kami ini. Mohon maaf sebelumnya tidak bercerita karena saya malu atas kejadian yang menimpa saya," bebernya terbata-bata dan menangis.
Sejurus kemudian, awak media ini coba hubungi Kapolres Toba, AKBP Taufik Hidayat Thayeb SH, SIK. Melalui Kasie Humas, Iptu Bungaran Samosir sebut sedang diproses. Bersambung. (Redaksi)