• Jelajahi

    Copyright © trilokanews
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan atas

     


    DLH Sosialisasi Pembangunan TPST Masyarakat Perumahan Tetap Menolak Karna Dampak Lingkungan

    trilokanews
    Selasa, Agustus 29, 2023, 22.22 WIB Last Updated 2023-08-29T15:22:35Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
     

    trilokanews.com - Kabupaten Bekasi - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi kembali Gelar undangan Sosialisasi Pembangunan TPST Kertamukti kepada warga Perumahan TKR, KSR, dan warga Muktiwari Kecamatan Cibitung. Kegiatan yang berlangsung di Aula Desa Kertamukti yang turut dihadiri oleh Syafri Donny Sirait Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Perwakilan Kecamatan Cibitung, Chrisna Soewandito, SE Kepala Desa Kertamukti, Yopi Kepala UPTD Wilayah tiga, LBH yang mewakili warga, tokoh masyarakat  H. Amin Fauzi. Serta warga dari tiga Perumahan  

    Warga Perumahan Kertamukti yang terletak di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, hari ini menyambangi Kantor Desa Kertamukti untuk mengungkapkan penolakan mereka terhadap rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di wilayah mereka. Dalam pertemuan dengan Syafri Donny Sirait Kadis Lingkungan Hidup dan Jajarannya meningkatnya polusi udara dan 
     
    Kepala dinas LH  Donny Sirait  dalam Sosialisasinya menyampaikan bahwasanya 
    Dalam hal ini Kepala Dinas lingkungan hidup Donny Sirait mengatakan, pembangunan TPST tersebut bersumber dari anggaran  pemerintah pusat, bukan dari pemerintah kabupaten Bekasi. Menurutnya warga mesti memahami tentang pentingnya pembangunan TPST tersebut,  karena anggaran sebesar 45 milyar, bukan hal yang mudah , jadi masyarakat harus memahami,  bahwa ini demi kepentingan warga juga. Sebenarnya sampah ini tidak bau dan tidak menimbulkan kebisingan, karena ini menggunakan sistem Refused Derived Fuel (RDF) sudah teruji  canggih. Bahkan sudah berjalan di Kota Surabaya dan Bandung, ujar . Donny.

    Donny Sirait Kadis Lingkungan Hidup mengatakan kepada awak ia artinya, ini ada beberapa informasi yang saya anggap keliru, sehingga untuk itu kami datang ke sini melakukan Sosialisasi," ungkapnya

    Bahkan kemudian hal-hal yang di kwartir oleh masyarakat lewat Sosialisasi ini sepertinya tidak terjawab, sehingga dipersilahkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya ke DPRD Kabupaten Bekasi," di  mana kita ketahui DPRD Kabupaten Bekasi adalah Wakil-wakil rakyat yang duduk di dalam Pemerintahan itu sendiri. 

    Mungkin nanti tahap selanjutnya kita akan membahas ini ditingkat DPRD, walaupun sebelumnya  sudah pernah," ujarnya

    Kita akan tetap lanjutkan, pembagian TPST  " iya karena Hal-hal yang sebetulnya di kwartir masyarakat,  di kwartir kan loh, akan bau, sebetulnya itu tidak terjadi, makanya saya bilang beberapa contoh yang ada di Surabaya, zamannya Risma sampai hari ini sudah berjalan, Kota Bandung, jadi kalau lah tidak menelaah seperti apa, silakan melihat contohnya seperti di googling di youtube bisa melihat, nah justru kita tanda tanya ketika kok kekeh menolak, padahal kita sudah menjawab hal itu, terhadap hal yang di kwartir masyarakat," tutupnya. 

    Di lokasi yang sama, Dr. H. Mohammad Amin Fauzi. SH. M.Si Sebagai tokoh masyarakat saat diwawancarai oleh awak media mengatakan, saya mikir Dinas terkait ini harus obyektif di lapangan, Amin Fauzi bicara ini berdasarkan faktual, bahkan radius untuk pembangunan TPST ini 500 meter, tapi faktanya 80 cm - 150 meter dari lingkungan, ini sudah menyalahi aturan," ujar Amin Sebagai tokoh masyarakat Kabupaten Bekasi

    Ada kawasan Perumahan yang saat ini masyarakatnya keberatan dengan TPST yang ada di lokasi tersebut. Permintaan warga, kita semuanya mendukung program Pemerintah, tadi kita sudah sampaikan, cuma masyarakat bisa gak tempatnya tidak disitu," kata Amin

    Masih kata Dr. H. Mohammad Amin Fauzi. SH. M.Si Sebagai tokoh masyarakat menjelaskan, Kertamukti ini luas wilayahnya masih ada tempat yang bisa tidak mengganggu aktivitas masyarakat, jangan mengkaji bahkan ini masih normal seratus persen setiap hari untuk produksi, ini buatan manusia, disaat mesinnya mati, orang  persoalan permasalah di internal tetap sampah terjadi penumpukan, sehingga Bau-bau ini akan menimbulkan keresahan di masyarakat. 

    Masyarakat ini gak mau diajak Coba-coba dan sebagainya, lebih baik dari sekarang dari pada nanti, itu maksudnya. Dan kalau nanti tidak putus, kita akan menyampaikan aksi bersama warga di Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta," tegas Amin

    Distop dulu, tidak ada pembangunan apapun, karena belum final disini, ini aspirasi warga  artinya masyarakat ini tidak terobsesi dengan uang 45 milyar yang diturunkan, bawa saja ditempat yang lain, ya kan, ke daerah lain, ketimbang mereka menjadi korban, ya kan, akibat tempat pembuangan sampah terpadu yang ada, itu maksudnya .  ucap Amin Fauzi. (Mariam) 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini